SEMARANG DAN SEJARAHNYA

Perjalanan menuju semarang merupakan salah satu pelaksanakan pengembaraan umum backpack. Semarang menjadi destinasi dikarenakan memiliki budaya dan sejarah serta alam yang memikat, hal tersebut membuat banyak orang datang mengujungi Semarang. Perjalaanan kali ini, saya menuju tiga destinasi yaitu Air terjun Curug Sewu, Sam Pho Kong, Lawang sewu serta mencicipi tahu gimbal di simpang lima semarang. 

Selasa, 20 November 2018
Saya bertemu dengan Tyas di terminal Terboyo di Semarang pada pukul 21.00, kami langsung memesan grab menuju rumah Tyas seharga 23.000. Sesampainya di rumah tyas pada pukul 21.21, saya mengganti pakaian saya, kemudian membereskan peralatan saya dan dilanjutkan istirahat. Saya berencana untuk melakukan perjalanan pada pagi hari, jadi saya dan Tyas memutuskan untuk tidur lebih awal. 

Rabu, 21 November 2018 
Kami memulai backpack pengembaraan umum dengan menggunakan grab menuju ke penyewaan motor, sewa motor seharga 75.000 per 24 jam. Kami berangkat dari tempat penyewaan motor pada pukul 08.15 menuju Air terjun yang berada di Kendal. Perjalanan ditempuh sekitar 2 jam dengan mengendarain sepeda motor. Ditengah perjalanan kami berhenti untuk makan sarapan dan beli jajanan kecil. Kami sampai di Air Terjun Curug Sewu pada pukul 10.35, Tiket masuk Air Terjun seharga 5.000 perorang, dan disana kami menemukan buah kesemek yang sudah matang jatuh dari pohonnya. Setelah memakan buah kesemek, kami melanjutkan perjalanan menuju ke bawah untuk melihat Air Terjun. Saat sampai dibawah, kami langsung menaiki batu batuan agar bisa mendekat ke Air Terjun, kami duduk sembari menikmati keindahan Air Terjun. 
Curug Sewu
Setelah puas bermain air, saya dan Tyas kembali melanjutkan perjalanan menuju Sam Pho Kong. Pada pukul 12.40, Saya dan Tyas berangkat kembali ke kota dengan menempuh perjalanan selama 3 jam dikarenakan di perjalanan kami mampir ke rumah Vanka dan Vanda. 
Kami sampai di sam pho kong dengan harga tiket masuk 8.000, pada pukul 16.20, dan berfoto-foto disana. Sam pho kong merupakan sebuah klenteng yang terletak di semarang. Klenteng ini berbeda dikarenakan terdapat sejarah tentang Laksanama Cheng Ho, yang berlayar dari negeri cina dan dia beragam muslim. Dan di klenteng tersebut terdapat peninggalan - peninggal Laksanama Cheng Ho seperti Jangkar kapal, manuskrip, dll. Setelah puas di Klenteng Sam Pho Ho, kami melanjutkan perjalanan menuju Lawang sewu pada pukul 17.10. Pada 17.40 kami sampai dan membeli tiket seharga 10.000, mengintari sekitar lawang sewu. Selama di Lawang Sewu kami melihat peninggalan stasiun kereta lama serta rekam jejaknya. 
Saat Saya Berada Di Lawang Sewu 

Setelah shalat Maghrib, kami melanjutkan perjalanan menuju Simpang Lima Semarang. Pada pukul 18.30, kami sampai dan segera mencicipi makanan khas semarang yaitu Tahu Gimbal. Tahu Gimbal berisi tahu, lontong, dan sayur. Setelah makan di Simpang Lima, kami pergi menuju penyewaan motor untuk mengembalikan motor. Kami sampai di tempat penyewaan motor pada pukul 19.25. dan kembali menuju rumah Tyas. Sampai di rumah Tyas, kami bergegas untuk merapikan pakaian serta barang barang, karena kami akan pulang ke Cikarang. Pada pukul 19.56 kami berangkat menggunakan grab yang tadi kami gunakan saat perjalanan dari tempat penyewaan motor. Kami sampai di PO bus pada pukul 20.35, dan kami membeli tiket bus seharga 145.000 ke arah menuju Jakarta. Kami sampai di Cikarang pada pukul 08.30. 
       

Komentar