PENGEMBARAAN GN. MERBABU
Pengembaraan merupakan pendidikan lanjutan yang dilaksanakan oleh MAPALA di President University yang diberi nama DIVERVENTURE. Pengembaraan memiliki tujuan untuk melatih mental para AM ( Anggota Muda) agar mampu merecanakan sebuah perjalanan serta mengaplikasikan ilmu - ilmu yang telah diberikan selama masa pendidikan. Selain itu, pengembaraan merupakan salah satu syarat untuk menjadi anggota tetap di DIVERVENTURE.
Pengembaraan dibagi dua yaitu pengembaraan divisi dan pengembaraan umum. Pengembaraan divisi merupakan pengembaraan yang dilakukan berdasarkan divisi yang telah dipilih, sedangkan pengembaraan umum merupakan pengembaraan yang wajib harus diikuti oleh semua AM.
Pengembaraan dibagi dua yaitu pengembaraan divisi dan pengembaraan umum. Pengembaraan divisi merupakan pengembaraan yang dilakukan berdasarkan divisi yang telah dipilih, sedangkan pengembaraan umum merupakan pengembaraan yang wajib harus diikuti oleh semua AM.
Pengembaraan umum ini dilaksanakan di Gunung Merbabu di mulai dari tanggal 17 - 19 November 2018. Kegiatan Pengembaraan dilaksanakan oleh Nofifa Anggraeni dengan ditemani oleh salah satu anggota DV XVI yaitu Sarmadi Irvan Meychan Simbolon selama Pengembaraan Gunung Merbabu.
Sabtu, 17 November 2018.
Sebelum berangkat menuju Kost-an Tyas, saya sarapan telebih dahulu dan mengecek barang bawaan saya. Saya bersama Irvan dan Tyas berangkat menuju PO Bus pada pukul 10.00, karena di informasikan dari salah satu teman saya pemberangkatan dimulai dari jam 11 pagi. Sesampai nya disana ternyata bus yang ke solo ada pada pukul jam 1 siang dan tiba di cikarang, dan akhirnya kami memutuskan untuk menggunakan bus tersebut. Akan tetapi, bus tersebut tiba pada pukul 13.35 dan di dalam perjalanan mengalami kendala yang membuat bus berhenti selama 4 jam. Selama melakukan pengembaraan umum, saya ditemani oleh angkatan saya yaitu Irvan dan Tyas. Irvan menemani saya selama pengembaraan umum Gn. Merbabu dan Tyas menemani saya selama pengembaraan umum Backpack.
Minggu, 18 November 2018
Kami sampai di Terminal Solo pada pukul 5 pagi, dan menuju ke Basecamp Merbabu menggunakan mobil taxi seharga 200.000. Sesampainya di basecamp merbabu, kami makan nasi rames seharga 13.000 dan melakukan persiapan, kami juga menyewa tenda di Basecamp Pak Barry. Saat di basecamp, Irvan meminjam motor Pak Barry untuk membeli beberapa kebutuhan makanan seperti buah dan makanan rigan sebagai bekal selama perjalanan. Sebagian barang yang kami tidak butuhkan selama mendaki dititipkan di basecamp tersebut. Pada pukul 09.35, kami memutuskan untuk melakukan pendakian melalui jalur selo. Kami membayar 20.000 saat sampai di pintu masuk pendakian jalur selo. Dalam perjalanan pendakian menuju pos 1, beberapa kali kami berhenti untuk istirahat sembari menyapa pendaki lainnya. Saat perjalanan tersebut, kami bertemu dengan rombongan keluarga yang berasal dari bogor dan sedang memanfaatkan liburannya dengan melakukan pendakian gunung merbabu.
Sesampainya di pos 1, kami tetap melakukan perjalanan menuju pos 2 dikarenakan kami telah istirahat terlebih dahulu sebelum sampai di pos 1. Dipenghujung perjalanan menuju Pos 2, kami sudah keluar dari hutan dan trek perjalanan mulai berpasir. Sesampainya di Pos 2, saya solat dengan sajadah menggunakan rain cover dan kami makan nasi bungkus yang telah dibawa sejak dari basecamp. Kemudian kami melanjutkan perjalanan menuju Pos 3 pada pukul 14.20, selama perjalanan dari pos 2 menuju pos 3 trek berpasir dan menanjak. Sesampainya di Pos 3 pada pukul 15.17 WIB, saya dan Irvan beristirahat sembari melihat ke arah pos 2 dan medan trek yang akan kami lalui menuju sabana 2. Untuk trek dari Pos 3 menuju Sabana 2, trek yang dilalui cukup unik karena kombinasi batuan dan pasir dengan trek tanjakan cukup curam.


Selama perjalanan, saya bersyukur karena Irvan telah membantu saya dengan menggunakan webbing dan membantu saya mengambil tali bantuan yang tersedia di trek tersebut. Kami sampai di pos sabana 2, sekitar pukul 17.00 WIB yang mana saat itu keadaan masih cerah dan kami dapat membangun tenda dengan rapih. Kami memiih tempat yang berada di antara pohon dan semak – semak untuk menghidari angin kencang, setelah membangun tenda kami melanjutkan dengan memasak. Setelah nesting dan kompor lapangan telah kami siapkan, kami mulai memasak nasi, mie, telur goreng sembari makan buah. Sekitar pada pukul 21.50, kami istirahat karena pada pukul 3.00 kami akan kembali melakukan pendakian.
Senin, 19 November 2018
Pada pukul 2.04, saya terbangun oleh suara alarm, kemudian kami melakukan persiapan untuk pendakian selanjutnya. Kejadian unik terjadi disini, ketika saya selesai buang air kecil tiba-tiba saja, ponsel saya berdering dan saat itu kami kebingungan ternyata kami mendapatkan jaringan full 3G walaupun jaringan tersebut tidak stabil. Setelah mendapatkan jaringan, saya langsung memberikan kabar di grup angkatan DV 16 dan grup angkatan gabungan DV15-DV16. Pada pukul 02.50, kami memulai perjalanan menuju puncak Gn. Merbabu dari Sabana 2. Selama perjalanana kami berhadapan dengan keadaan gelap, trek yang berpasir, dan dingin, akan tetapi itu tidak menyurutkan saya untuk berhenti. Kami menikmati sunrise pada ¾ perjalanan sampai di Puncak. Sekitar pukul 05.30 kami sampai di Puncak Triangulasi pada ketinggian 3142 mdpl, dan disana kami sempat bertukar kontak dengan salah satu pendaki lainnya yang berasal dari Jakarta Timur.



Kami turun dari puncak pada sekitar pukul 07.00, dan sampai di sabana 2 pada pukul 08.50. Saat sampai di tenda, Irvan istirahat dan saya segera masak untuk sarapan. Pada pukul 11.18, kami melanjutkan perjalanan dari sabana 2 dan sampai di basecamp pada pukul 03.40, saat di basecamp kami kembali merapikan carrier masing masing. Dari basecamp, kami menggunakan jasa transportasi yang disediakan di Basecamp Pak Barry menuju T. Boyolali seharga 250.000 dan ada pendaki lain yang ikut. Sesampainya di terminal, saya menaiki bus yang menuju Semarang seharga 15.000 untuk melanjutkan dan Irvan kembali ke Cikarang.
Komentar
Posting Komentar